Generasi milenial adalah generasi yang sangat mahir dalam
teknologi. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada, generasi
ini memiliki banyak peluang untuk bisa berada jauh di depan dibanding generasi
sebelumnya. Namun sayangnya, dari beberapa statistik yang saya baca, dikatakan
bahwa generasi milenial cenderung lebih tidak peduli terhadap keadaan sosial,
termasuk politik dan ekonomi terlebih disituasi seperti sekarang di era Pandemi.
Mereka cenderung lebih fokus kepada pola hidup kebebasan dan hedonisme.
Mereka cenderung mengingkan hal yang instant dan tidak menghargai
proses.
Sekarang era ini dengan segala kecanggihan teknologi, tingkat
persaingan juga semakin tinggi. Kualitas dan kinerja manusia juga dituntut
menjadi semakin tinggi. Generasi masa kini harus mampu beradaptasi dengan
cepat, belajar dan menjadi lebih baik dengan cepat serta melakukan navigasi
yang lincah dan tepat untuk dapat memecahkan setiap masalah. Kreatifitas dan
Apabila tidak, dalam beberapa tahun ke depan mungkin posisi kita sudah
digantikan oleh robot atau program komputer.
Berdasarkan pada pengalaman yang telah saya lakukan ketika
menjalankan roda organisasi, kunci dalam menggerakan pemuda millennial terletak
pada keyakinan nya. Setidak nya pemimpin millennial harus memiliki lima prinsip
dasar sebagai kemampuan yang harus dimiliki yakni Leadership ( Kepemimpinan ) ,
Manajemen , Organisasi, Administrasi, Skills (Kompetensi).
Dari rujukan berbagai sumber yang telah saya baca, setidaknya ada
lima karakteristik pemimpin millennial yang baik yang harus ada dalam diri
seorang sebagai agent of change. Pertama, visi yang
jernih. Sebagai pemimpin, seseorang harus memiliki target yang jelas sehingga
program kerja dapat disusun dengan baik dan dengan tahapan yang
berkesinambungan karena arah yang dituju jelas. Pemimpin yang baik harus bisa
menjelaskan ide dan konsep yang ada dalam pemikirannya secara jernih kepada
orang lain dan terutama kepada anggota tim kerjanya. Kedua, memiliki
kegigihan untuk mencapai target. Ketiga, bersikap kritis dan
analitis. Dengan kata lain, pemimpin yang baik harus selalu bernalar dan
menggunakan akal sehatnya. Tidak ada hal yang ditelan bulat-bulat tanpa
mengerti substansinya. Keempat, sarat akan pengetahuan dan memimpin
dengan memberikan contoh, bukan hanya dengan instruksi. Kelima,
membangun hubungan yang kuat dengan orang-orang sekitarnya dengan membangun
kepercayaan. Dengan kata lain, pemimpin yang baik harus memiliki integritas
agar dapat dipercaya.
Generasi millenial merupakan generasi yang sangat dekat dengan
teknologi. Kehidupan generasi ini tidak bisa dilepaskan dari teknologi dan
internet, berbeda dengan generasi X di mana pengaruh dari teknologi belum
terlalu menonjol seperti saat ini. Oleh
karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi millennial di Indonesia
tidak boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain.
Pendidikan yang tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda
Indonesia zaman now harus dibekali dengan berbagai pengalaman
dan soft skills yang baik.
Peran millenial yang dapat mengarahkan para generasi sekarang untuk
dapat lebih membangun generasi yang maju dan madani. Banyak kalangan menyebut
anak-anak muda zaman now sebagai generasi millennial. Generasi ini
lahir setelah zaman generasi X, atau tepatnya pada kisaran tahun 1980
sampai tahun 2000-an. Jadi dapat diperkirakan bahwa saat ini generasi
millennial memiliki rentang usia 17 hingga 37 tahun. Di Indonesia sendiri,
terdapat sekitar 80 juta orang yang berusia antara 17 hingga 37
tahun. Jumlah tersebut sangat banyak dan signifikan, mengingat populasi
generasi millennial sudah mencakup 30 persen dari total penduduk di Indonesia.
Di Indonesia, ada sekitar 81 juta penduduk yang termasuk dalam
generasi milenial. Berarti sekitar hampir 32% dari total populasi di Indonesia.
Pertanyaannya: Mampukah kelompok 32% ini menjadi agent of change untuk
Indonesia? Dalam situasi pandemi seperti sekarang, siapkah mereka untuk
membangun dan meneruskan Indonesia? Ini yang menjadi tantangan terbesar bagi
generasi Milenial Indonesia.
Nah, menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus
dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial
untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin
dinamis ini. Lalu, bagaimana sih cara agar kita bisa menjadi generasi
millennial yang kreatif, aktif, dan inovatif di era modern saat ini? Oke, untuk
menjadi anak muda zaman now yang kreatif, aktif, dan inovatif, kita
perlu membiasakan diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas/ pola hidup berikut
ini di dalam kehidupan kita :
Perbanyak Membaca Buku
Membaca buku secara rutin sangat dianjurkan bagi generasi millennal
saat ini, apalagi minat baca dari anak muda di Indonesia masih sangat rendah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Most Littered Nation In the World 2016,
dari total 61 negara, minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Hal ini
tentu menjadi keprihatinan bersama, padahal dengan membaca buku setiap hari,
wawasan yang diperoleh menjadi lebih luas dan hal tersebut akan merangsang
kemampuan untuk berpikir secara kreatif. Apabila sulit untuk memulai kebiasaan
membaca buku, kita bisa memilih buku-buku yang sederhana terlebih dahulu,
seperti novel atau majalah-majalah remaja untuk lebih membiasakan diri.
Menggunakan Internet dan Media Sosial Secara Bijak
Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi dan internet
bisa membawa dampak positif maupun dampak negatif bagi anak muda. Apabila tidak
hati-hati dalam penggunaannya, kita sebagai anak-anak muda dapat terjerumus ke
hal-hal yang negatif, seperti mengunjungi situs-situs pornografi, membuka
situs-situs radikalisme, atau salah dalam memilih teman dan komunitas di
internet. Selain itu, generasi millennial juga harus bijak dalam menggunakan
media sosialnya. Jangan sampai media sosial justru menjadi sarana untuk saling
menghujat dan menjatuhkan satu sama lain atau untuk menyebarkan
informasi hoax. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus
mengambil dampak positifnya saja. Kita bisa menggunakan internet untuk mencari
ide-ide kreatif di Google, mencoba menulis artikel di Kompasiana, melihat
tutorial kreatif di Youtube, membuat foto-foto menarik untuk ditampilkan di
Instagram atau Facebook, membagikan info-info yang bermanfaat di Twitter dan
masih banyak lagi. Pada dasarnya, dampak positif dari kemajuan teknologi akan
kita rasakan ketika kita juga menggunakannya secara positif.
Bersikap Terbuka Terhadap Berbagai Pengalaman Baru
Di dunia yang semakin dinamis dan modern seperti saat ini, kita
sebagai anak muda perlu membiasakan diri untuk terbuka dengan berbagai
pengalaman baru. Kita bisa mengikuti berbagai macam aktivitas yang bermanfaat
bagi kita, seperti bergabung dengan organisasi sosial, menjadi relawan bagi
orang-orang miskin, atau mengikuti ajang-ajang perlombaan. Aktivitas-aktivitas
tersebut akan melatih diri kita untuk dapat berpikir lebih kreatif dan bergerak
lebih aktif. Oiya, selain itu kita dapat membiasakan diri untuk lebih tanggap
dan kritis dengan masalah-masalah yang terjadi di sekeliling kita.
Membangun Ide dan Visi ke Depan
Hal berikutnya yang dapat dilakukan oleh anak muda adalah mencoba
mengembangkan ide-ide kreatif yang ada di benaknya. Kita bisa memulai dengan
ide-ide yang sederhana terlebih dahulu. Siapa tahu dari ide yang sederhana
tersebut, kita justru dapat membentuk sebuah startup baru yang dapat
memecahkan masalah-masalah yang ada sekitar kita dan membuka lapangan pekerjaan
baru bagi masyarakat. Selain mencoba mengembangkan ide-ide yang ada di pikirin
kita, generasi millennial juga harus memiliki visi dalam kehidupannya. Visi ini
harus jelas dan realistis. Jangan sampai kita sebagai generasi penerus bangsa
tidak memiliki visi dan cita-cita yang membuat kita hidup tanpa target dan
tujuan.
Rajin Berolahraga dan Membiasakan Diri untuk Bangun Pagi
Kelihatannya memang sepele, tetapi dua aktivitas tersebut memiliki
dampak yang sangat positif untuk membantu kita menjadi anak muda yang lebih
aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan rajin berolahraga, kita memiliki banyak
energi yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya kreativitas. Selain itu, kita
menjadi lebih semangat dan terhindar dari rasa mager (malas gerak).
Bangun pagi pun demikian, kebiasaan ini akan membantu otak kita menjadi lebih
segar sehingga dapat memunculkan ide-ide yang kreatif. Dengan bangun lebih
pagi, kita memiliki banyak waktu untuk beraktivitas secara positif dan
mengembangkan berbagai ide yang ada di pikiran kita.
Nah, itu tadi aktivitas-aktivitas yang dapat kita lakukan sebagai generasi
millennial untuk berlatih menjadi generasi yang kreatif, aktif, dan inovatif.
Aku sendiri sama seperti kalian, termasuk dalam generasi millennial yang dekat
dengan teknologi dan suka menghadapi tantangan-tantangan baru.
Di era pandemi seperti sekarang, generasi milenial harus bisa bertindak sebagai agent of change dan harus tetap optimis dan tidak berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan. Generasi millenial harus mau peduli dengan kondisi dan situasi bangsa serta berani terjun ke dalamnya. Karena perbaikan dan kemajuan bangsa yang akan datang ada di pundak para pemuda (generasi millennial) sekarang ini. Perbaikan tersebut dapat dilakukan dengan selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Tetap selalu di rumah untuk mengurangi resiko penularan virus dan selalu menggunakan masker jika ada keperluan yang mendesak. Selain itu, generasi millennial juga harus meningkatkan skills dan kemampuan agar tetap salalu produktif.
Ahmad Fauzi
Presiden Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon 2019
This post have 0 comments
EmoticonEmoticon